Scroll to Top

Lewat 8 muridnya, Sampoerna Academy gelar Pameran Seni Visual

By Fransiscus Eko / Published on Friday, 31 Mar 2023 14:34 PM / No Comments / 344 views
Azamat Dzhumanazarov Principal Sampoerna Academy L’avenue Campus dan Devendar Singh Rawat Sampoerna Academy IBDP Coodinator bersama-sama memukul gong sebagai simbolis pembukaan Visual Art Exhibition Class 2022 – 2023.

Cadaazz.com – Delapan Murid Sampoerna Academy Hadirkan 50 Karya Seni Di Pameran Seni Visual “BITTERSWEET”, mereka adalah : Francheska Angelique De Guzman (Entangled & Loose Ends), Cherish Sukmana (Chaos and Growth), Maria Emmanuelle Carmeline (Human Nature), Hasna Aulia Mufidah (Run Away from Reality), Rat Qailla Supraba (Indonesia Culture), Emiliania Favia (Façade), Freya Amada Gayatri Santoso (Price of Freedom) dan Tegar Mahesa Agni (Untitled).

Sampoerna Academy mengusung kurikulum yang dinamakan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics), sekolah interkultural Sampoerna Academy juga menerapkan kurikulum berstandar global, yang salah satunya adalah International Baccalaureate (IB). Terkait hal ini, delapan murid Sampoerna Academy menghadirkan karya terbaiknya di Visual Art Exhibition Class 2022 – 2023 ke khalayak umum, sebagai tugas akhir dari mata pelajaran Seni Visual.

Devender Singh Rawat selaku Sampoerna Academy IBDP Coordinator menyatakan bahwa program ini menjadi salah satu kurikulum yang mempersiapkan siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi internasional dengan menyediakan enam mata pengetahuan pilihan yaitu: Bahasa dan Sastra, Bahasa Asing, Pribadi dan Masyarakat, Sains, Matematika, dan Seni.

Sekolah interkultural Sampoerna Academy menawarkan salah satu kurikulum berstandar global yaitu International Baccalaureate (IB). Terkait hal ini, delapan murid Sampoerna Academy menghadirkan karya terbaiknya di Visual Art Exhibition Class 2022 – 2023 ke khalayak umum, sebagai tugas akhir dari mata pelajaran Seni Visual.

“Dukungan yang kami berikan bagi delapan peserta didik yang menghadirkan pameran karyanya hari ini merupakan salah satu bukti komitmen dan upaya Sampoerna Academy, sebagai institusi pendidikan yang terus mendorong kreativitas dan minat dari setiap murid. Harapannya, pameran hari ini menjadi momentum awal yang istimewa bagi perjalanan karier mereka di masa mendatang,” ujar Devender Singh menjelaskan.

International Baccalaureate atau IB Diploma Programme (IBDP) untuk jenjang Secondary School atau remaja usia 16-19 tahun mendorong peserta didik untuk merefleksikan perjalanan pembelajarannya, serta berbagi pengetahuan yang dipelajari atau sering disebut Theory of Knowledge (TOK).

“Selain itu, kami percaya penerapan IBDP akan membantu siswa untuk memiliki pengetahuan lebih mendalam dan luas, berkembang secara intelektual, emosional, fisik, menjunjung etika, serta mampu dan percaya diri secara akademik,” tambah Devender.

Kika : Francheska Angelique De Guzman, Ratu Qailla Supraba, Cherish Sukmana, Emiliania Favia

Melalui tema “Bitter Sweet” pameran ini dibuat dan diselenggarakan oleh siswa seni visual, dimulai dari perencanaan, proses pembuatan layout, hingga eksekusi acara. Selain sebagai bentuk asesmen pembelajaran program Seni Visual (Visual Arts) bagi para siswa Sampoerna Academy pada level kelas 11 dan 12 selama dua tahun.

“Pameran ini juga dibuat agar siswa mampu mempresentasikan karya terbaik serta menampilkannya di depan publik. Seluruh karya terinspirasi dari berbagai ide kreatif dan refleksi pemahaman mengenai kehidupan sehari-hari, manusia, dan budaya. Tema ‘Bitter Sweet’ juga dipilih oleh para siswa sebagai simbol perjalanan dua tahun menghasilkan hasil yang manis,” jelas Ayu Fadira sebagai Sampoerna Academy Visual Arts Teacher.

Di pameran bertema “Bitter Sweet” ini setiap siswa menampilkan karya berupa lukisan, patung, dan digital art. Para siswa menghasilkan karya tersebut terinspirasi dari orang-orang terdekat, pandangan hidup, bahkan budaya Indonesia. Salah satu siswa Maria Emmanuelle Carmeline (Sampoerna Academy Grade 12) mengungkapkan,

Hasna Aulia Mufidah, Maria Emmanuelle Carmeline, Freya Amada Gayatri Santoso, Tegar Mahesa Agni

“Setiap karya yang saya buat terinspirasi dan didedikasikan untuk orang-orang yang saya cintai, yang membuat saya menyadari pentingnya hidup. Saya menyadari bahwa ketika kita tumbuh dewasa, beban yang akan saya pikul akan menjadi semakin sulit. Membuat kesalahan, menyesali, kemudian melanjutkan, dan membuat harapan baru adalah bagian dari sifat manusia. Saya berharap pengunjung yang datang dapat memahami maksud dan arti karya seni saya. Kemudian mengajak mereka memahami dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian,” ungkap Maria.

Tidak hanya berfokus pada penilaian, program ini juga memberi kesempatan bagi para siswa mendapatkan pengalaman nyata, serta masukan saran dari para pengunjung.

“Kami yakin lulusan IBDP mampu menembus, menyelesaikan studi, dan meraih gelar di universitas terkemuka dunia. Artinya, kualifikasi lulusan IBDP sudah mendapat pengakuan internasional, baik oleh perguruan tinggi maupun perusahaan global,” tutup Devender Singh Rawat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

UA-131866695-1