Scroll to Top

Rilis Debut Single Rekaman Studio Nya. Group Asal Jogjakarta,Tashoora. Bahas Tema Hukuman Mati

By admin / Published on Saturday, 13 Apr 2019 07:21 AM / No Comments / 1389 views

Cadaazz.com – Tidak puas dengan hanya merilis karya rekaman live mereka yang hadir dalam bentuk EP, “Ruang”, kini Tashoora merilis debut rekaman studio mereka yaitu, “Hitam”. Masih dengan nafas yang serupa dengan mini album “Ruang”, band asal Yogyakarta ini juga meneriakkan isu sosial di single “Hitam” ini. Resmi dirilis hari Jumat, 12 April 2019, di rilisan kali ini band beranggotakan Danang (vokal/gitar), Gusti (bass/vokal), Dita (akordeon/keyboard/vokal), Sasi (gitar/vokal), dan Mahesa (drum) ini kembali bekerja sama dengan label rekaman Degup Detak Records (Yogyakarta), Nadarama Recording (Jakarta), dan Juni Records.

“Di mini album “Ruang” kemarin, kami sudah mencoba membuat rekaman secara live. Kali ini kami mencoba untuk produksi lagu dan rekaman di studio,” ujar Dita.

Di antara sekian banyak isu sosial yang jarang dibicarakan, Tashoora kali ini mencoba mengangkat tentang isu tentang kebijakan hukuman yang terbilang primitif, yaitu hukuman mati, yang masih berlaku di Indonesia.

“Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang masih memberlakukan hukuman mati, dengan kasus terbanyak yang mendapat hukuman tersebut adalah narkoba, terorisme dan pembunuhan berencana,” ungkap Danang.

Danang pun menambahkan bahwa banyak yang percaya bahwa kebijakan tersebut dapat memberi efek jera pada para pelaku kejahatan, untuk kemudian berperan mengurangi angka kejahatan yang terjadi.

Tidak hanya sekadar bercerita soal kebijakan primitif ini, melalui “Hitam”, Tashoora juga menggambarkan proses yang harus dijalani dalam kebijakan tersebut. Mulai dari tata cara pelaksanannya menurut Undang-Undang, jumlah personil regunya, hingga aba-aba yang tidak dilakukan secara verbal.

Hal unik terlihat pada cover artwork yang menyertai rilisan “Hitam”. Bekerja sama dengan fotografer Antonius Dian dan mengambil lokasi di Yogyakarta, para personil Tashoora dipotret dalam pose berbalut kain merah, lengkap dengan aksesoris penutup mata merah dan setangkai mawar di mulut.

Menurut sang fotografer, hal ini merupakan interpretasinya atas lagu “Hitam”, yang coba disampaikan melalui karya seni visual, tentang cinta kasih dan tragedi.

Tidak hanya di cover artwork, video klip resminya pun mendapat sentuhan seni yang memuaskan. Seorang sutradara muda bernama Wregas Bhanuteja, diajak bekerja sama untuk memberikan interpretasinya atas lagu “Hitam” dan isu yang diangkat di lagu tersebut.

“Menggambarkan pergulatan batin seseorang yang akan menjalani ekskusi,” jawab Wregas saat ditanya mengenai video klip yang dibuatnya.

Bersamaan dengan dirilisnya single “Hitam”, Tashoora pun mendapat kesempatan dan kehormatan untuk ditunjuk sebagai artis Early Noise 2019 oleh Spotify, yang merupakan inisiatif campaign dari Spotify dengan komitmen untuk memperkenalkan potensi-potensi terbaru dan menghubungkan musik mereka dengan fans di seluruh dunia. Layak ditunggu kejutan-kejutan berikutnya dari Tashoora dan Spotify. Untuk saat ini, cek Early Noise 2019: Tashoora playlist untuk tahu lebih banyak tentang Tashoora

Mulai tanggal 12 April 2019 ini, single “Hitam” sudah bisa dinikmati di platform digital seperti Spotify, Apple Music, iTunes, Deezer, Joox, dan lainnya. Selain itu, video klip resminya juga sangat layak ditonton, dan bisa langsung dinikmati di hari ini juga di channel YouTube resmi Tashoora. SPR)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

UA-131866695-1