Scroll to Top

JEC Dukung Program Pemerintah Bebas Buta Katarak 2020 dengan Menggelar Kegiatan Sosial “Bakti Katarak”

By admin / Published on Saturday, 28 Oct 2017 23:58 PM / No Comments / 1774 views

Cadaazz.co0m – World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Sedunia yang peringatannya jatuh pada Kamis kedua di bulan Oktober dengan tema “Make Vision Count.” Momen penting dalam dunia kesehatan mata mengajak masyarakat seluruh dunia untuk berfokus pada permasalahan global terkait gangguan penglihatan dan kebutaan yang dapat dihindari (visual impairment dan avoidable blindness). Sebagai rangkaian peringatan WSD 2017, JEC hari ini menyelenggarakan Bakti Katarak di JEC, Kedoya.

Katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan proses degeneratif yang pada umumnya karena faktor usia, dan sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia maupun dunia.

Bakti Katarak merupakan bentuk kontribusi JEC dalam rangka mengurangi jumlah penderita katarak. Hal ini juga sejalan dengan komitmen JEC mendukung program pemerintah Bebas Buta Katarak 2020,” kata Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM, Ketua Service Katarak dan Bedah Refraktif JEC dan Direktur Utama JEC, Menteng.

“Dalam penyelenggaraannya kami juga bekerjasama dengan berbagai pihak, sehingga dapat menjangkau masyarakat kurang mampu yang perlu tindakan operasi katarak ini.” tambahnya

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI prevalansi katarak adalah 0,1% per tahun atau setiap tahun di antara 1.000 orang terdapat seorang penderita katarak baru. Penduduk Indonesia juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun.

Sejak awal berdirinya, JEC secara konsisten menyelenggarakan kegiatan operasi katarak gratis. Sepanjang 2017 sekitar 200 penderita katarak yang masyarakat kurang mampu telah menjalani operasi. Sebagai tindakan edukasi dan pencegahan, JEC juga melakukan beberapa kegiatan penyuluhan dan seminar bekerjasama dengan lembaga atau institusi guna memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mata dan menghimbau untuk secara rutin melakukan pemeriksaan.

“Dengan mengikuti penyuluhan dan seminar yang diselenggarakan oleh JEC, kami berharap dapat membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata,” kata Dr. Muhammad Yoserizal, SpM, Ketua Panitia Bakti Katarak. “Selain itu kami juga melakukan kegiatan pemeriksaan (eye check) dan operasi tanpa dipungut biaya, seperti Bakti Katarak yang kami lakukan hari ini.”

Dalam Rangka World Sight Day ini, Dr. Darwan M. Purba, SpM(K) secara pribadi dan selaku Founder RS Mata JEC tergerak hatinya untuk memberikan donasi dalam kegiatan perasi katarak yang dilaksanakan pada hari ini. Beliau yang masih aktif mengabdikan diri sebagai dokter mata di JEC, tergerak hatinya dalam rangka World Sight Day ini. Dr. Purba, sapaan akrabnya juga dikenal sebagai seorang dermawan yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial di luar JEC, seperti di Papua, Lombok, Medan dan wilayah lainnya.

Dalam seluruh tindakan operasi katarak JEC menerapkan standar baku, tanpa melihat latar belakang pasien. Dukungan pengalaman dan pengetahuan tenaga medis dalam bidang kesehatan mata modern, serta dukungan fasilitas layanan medik dan non medik terkini, menjadi faktor kesuksesan pelaksanaan operasi. Untuk setiap kegiatan Bakti Katarak, JEC menjalin kerjasama dengan Perhimpunan Dokter Mata Se Indonesia (PERDAMI) dan Gerakan Matahati.

“Sebagai upaya menghadirkan layanan terdepan kepada pasien, kami secara konsisten terus menerapkan teknologi mutakhir dan mengembangkan kualitas teknologi operasi mata; serta dukungan fasilitas, tim medis dan non medis yang kompeten dibidangnya,” tambah Dr. Budi.

Untuk semakin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan mata, JEC melakukan perluasan jangkauan layanannya di Jakarta dan sekitarnya, yaitu dengan membuka klinik mata di beberapa tempat seperti: Klinik Mata Utama JEC, Cibubur yang mulai beroperasi pada 30 November 2015, dan yang akan segera dibuka Klinik Mata JEC, Tambora dan Klinik Mata JEC, Cinere.

Tentang JEC

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun sejak berdiri pada 1984, JEC telah berhasil menjadi pusat layanan kesehatan mata paling modern dan terbesar di Indonesia. JEC sebagai pionir rumah sakit mata di Indonesia diperkuat 40 dokter subspesialis dengan pengalaman dan pengetahuan dalam bidang kesehatan mata modern; juga memiliki fasilitas layanan medik dan non medik terkini termasuk: Cataract & Refractive Surgery Service (LASIK, ReLEX SMILE & Transplantasi Kornea), Vitreoretina Service, Glaucoma Service, Contact Lens Service, Oculoplasty Service, Children Eye Care and Squint Clinic dan Low Vision Care.

Kiprah JEC dalam memberikan layanannya diakui dalam berbagai bentuk penghargaan prestasi, antara lain: Akreditasi dari Joint Commission International yang diraih oleh JEC, Kedoya (2014),  penobatan “JEC LASIK Center” sebagai Pionir LASIK pertama di Indonesia oleh MURI (2007), Akreditasi Penuh Tingkat Paripurna dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta pemberian penghargaan “Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2014 dan 2015” untuk Kategori rumah sakit mata di Jabodetabek dan 7 kota besar di Indonesia dari Majalah SWA dan pemenang The best Corporate Image 2015 – 2016. JEC menjadi pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) – dan kini menjadi anggota aktifnya, di samping berperan dalam World Association of Eye Hospital. JEC hingga saat ini telah memiliki 3 rumah sakit mata yang tersebar di beberapa kota besar, yaitu JEC @ Menteng, JEC @ Kedoya dan JEC @ Cibubur. Informasi selengkapnya silakan kunjungi www.jec.co.id (SPR)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

UA-131866695-1