Scroll to Top

Kerja Keras ‘Teddy Adhitya’ Memproduksi Sampai Rilis Single Baru ‘Let Me’

By admin / Published on Wednesday, 23 Nov 2016 01:49 AM / No Comments / 1884 views

teddy-aditya-2

Cadaazz.com – Demi menunjukkan keseriusannya dalam bersolo karier, tak tanggung – tanggung Teddy Adhitya memastering single keduanya bertajuk “Let Me” di Sage Audio Mastering di Nashville, Tennessee, US. Perilisan single kedua ini pun menjadi jembatan untuk sebuah album debutnya yang akan dirilis Februari 2017. Fenomena sosial saat ini ketika orang banyak lebih sibuk menanggapi hal-hal negatif ketimbang mempedulikan sekitarnya, memantik Teddy untuk membuat sebuah lagu yang memiliki pesan moral bagi diri sendiri. Bahkan ia berkata lagu “Let Me” sebagai medium pengingat dan kontemplasinya dalam menjalani kehidupan.

“Orang-orang lupa bahwa banyak hal yang bisa dipedulikan dan mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain. Saya merasa seperti sudah terjadi krisis kepedulian. Kenapa judul lagunya “Let Me”, karena lagu ini saya tulis seperti saya berbicara sama diri saya sendiri, saya gunakan untuk berkaca,” kata Teddy.

Lagu kedua berbahasa Inggris ini pun juga menjadi pernyataan sikap Teddy dalam bermusik. Ia yang terbiasa menulis lagu dengan bahasa Inggris mengatakan dengan cara penulisan tersebut bisa mempermudah penyampaian pesan lagu ke seluruh dunia.

“Di album nanti memang rencananya bahasa Inggris semua. Saya beranggapan bahwa apapun yang dirilis di internet itu cakupannya worldwide, jadi mungkin dengan bahasa Inggris akan lebih mudah untuk meluaskan jangkauan dari musik saya sendiri,” papar pria yang sedang merencanakan untuk tur di Asia.

Dibandingkan dengan “In Your Wonderland” (single pertamanya), Teddy mengatakan ada banyak perbedaan yang sangat signifikan dengan lagu Let Me secara teknis, mulai dari sound drum, gitar, dan teknis rekaman lainnya. Di lagu ini terdengar lebih akustik, sing along, dan padat secara atmosfer. Kemudian perbedaan yang paling signifikan adalah pada penggunaan frekuensi 432 Hz yang biasanya banyak instrumen bermain dalam frekuensi 440 Hz.

“Saya bisa kasih kuis kalian (pendengar), coba cari nada dasar lagu “Let Me”. Jadi khusus lagu ini saya rekam instrumennya dengan frekuensi 432 Hz, dimana frekuensi pada umumnya 440 Hz. Frekuensi 432 Hz biasa dipakai sama musik meditasi dan nuansanya terdengar dan terasa menangkan. Sementara lirik lagunya, seharusnya bisa memberikan satu vibration. Ketika kalian mendengar, kalian bisa merasakan ketenangan,” jelas Teddy.

Unsur akustik memang dieksplorasi secara mendalam oleh Teddy. Bahkan untuk suara kick drum, ia gunakan sebuah papan yang ada rongga di bawahnya dan kemudian ia lompat-lompat di atasnya. Suara tersebut yang direkam dan dijadikan sampling. Lalu bunyi tepuk tangan juga direkam secara manual dari delapan orang teman-teman yang menghadiri sesi rekaman. Mereka juga merekam suara masing-masing untuk mengisi bagian reff lagu Let Me.

“Secara genre masih ada sedikit sentuhan blues. Gua berharap harusnya lagu ini bisa sing along,” sambungnya.

Lebih lanjut, Teddy meyakinkan dua lagu yang dilepas menuju perilisan album nanti sama sakali tidak merangkum isi album tersebut. “Karena isi albumnya bakalan variatif, banyak eksplorasi yang saya lakukan di album nanti dari track ke track, dua lagu tersebut yang paling dekat rasanya kalau mau digambarkan. Sisanya selain dua lagu itu cukup jauh berbeda, banyak kejutan dan pengalaman mendengarkan musik yang berbeda,” janjinya.

Berkat respon positif yang didapat pada single sebelumnya, ketika banyak orang yang mendadak suka lagu R ‘n B, ia percaya bahwa musik yang dibuatnya akan memilih audiencenya sendiri. In Your Wonderland sudah mencapai orang-orang yang dituju meskipun belum besar.

Untuk lagu “Let Me”, Teddy yang menjadi produser untuk lagu ini juga menulisnya sendiri. Sementara untuk aransemen, ia dibantu dengan co produser, Uga Swastadi. Pemilihan sound dan lain sebagainya pun juga dikerjakan mereka berdua. “Drumnya saya yang bikin. Gitarnya Uga yang take, Bass ada Taufan Wirzon, Piano sama Kenny Gabriel. Di-mixing sama Uga, di-mastering di Sage Audio Mastering di Nashville, Tennessee, US,” lanjutnya.

Untuk menikmati lagu ini, sudah ada di digital stores seperti iTunes, Spotify, Yonder Music, Deezer, Amazon, JOOX, dll. Lalu rencana untuk pendistribusian album fisik, selain akan dijual sendiri (direct selling), Teddy akan bekerjasama dengan Demajors.

“Saya ingin menyampaikan pesan yang positif dari lagu ini, anggap aja press release ini sebuah proposal saya untuk satu keinginan untuk mengajak anak-anak yang mengidap penyakit kanker dan menghibur mereka dengan lagu ini, untuk dimasukkan ke video klip atau kegiatan penggalangan dana untuk digunakan mereka. Kenapa gua ingin ada mereka? Karena itu adalah satu contoh yang kita bisa lakukan dan berdampak positif, gua pernah waktu masih sama BoyzIIBoys ke rumah sakit Darmais, lalu ke ruangan bermain dan bernyanyi bareng-bareng, mereka seperti lupa kalau lagi sakit. Saya ingin bisa berkontribusi sedikit lewat musik saya,” harapnya. [Sumber : siaran pres resmi]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

UA-131866695-1